Rumah Hotel - Resort Biara Tua Di Anjou Berubah Menjadi Hotel Bintang 4 yang Memesona

Biara Tua Di Anjou Berubah Menjadi Hotel Bintang 4 yang Memesona

Anonim

Kisah di balik Abbaye de Fontevraud Hotel di Anjou panjang, panjang, dan penuh tikungan tak terduga. Dahulu biara adalah udara mistis. Mulai dari menjadi tempat berlindung bagi para bhikkhu menjadi biarawati perumahan, diubah menjadi penjara sampai, pada 1980-an, diubah menjadi sebuah hotel dan restoran dan mempertahankan fungsi itu hingga hari ini.

Hotel bintang empat ini memiliki arsitektur yang luar biasa. Dilihat dari kejauhan, hotel ini tidak menjadikan hotel sebagai jenis khas hotel dan untuk alasan yang baik. Dinding-dinding kokoh yang penuh sejarah menceritakan kisah-kisah luar biasa dan langit-langit berkubah yang menyambut para tamu di area penerimaan memiliki tampilan mengesankan yang ditentukan oleh arsitektur khas Abad Pertengahan.

Tetapi penghematan ini bukanlah karakteristik utama dari hotel ini. Ketika arsitek Patrick Jouin dan Sanjit Manku dari Jouin Manku mendesain ulang interior bangunan, mereka berhati-hati untuk menghormati dan melestarikan sebanyak mungkin yang asli sambil juga menggunakan visi kontemporer.

Mereka menjaga masa lalu tetap hidup dengan melestarikan dinding bata yang terbuka, tangga yang menakjubkan dan dengan mengadaptasi palet warna dengan sejarah bangunan selama bertahun-tahun.

Kursi abu-abu terang melengkapi dinding dan kolom bata dan aksen cokelat mengingatkan pada jubah biarawan.

Palisade berbahan kain biru tua menaungi area bagian penerima tamu dan memberikannya tampilan yang lebih ramah dengan melembutkan efek langit-langit yang mengesankan.

Pendekatan kontemporer sangat jelas tetapi tidak secara kontras. Misalnya, perlengkapan pencahayaan kayu dan tembaga berukuran besar yang menampilkan desain geometris menghadirkan sentuhan modern ke dalam campuran tanpa bertentangan dengan arsitektur hotel.

Desain keseluruhan hotel menghindari efek gaya yang tidak perlu tetapi tidak menolak keindahan estetika. Ruang makan, misalnya, sangat sederhana, menampilkan meja besar persegi panjang di tengah dan tempat duduk tambahan di sisinya. Lilin pilar dengan berbagai ketinggian ditempatkan di tengah meja dan dekorasi dinding kain berwarna coklat dan biru memberi ruang perasaan hangat.

Hotel ini memiliki 52 kamar tamu yang terbelah antara bangunan utama dan kakus Libya. Mereka bervariasi dalam ukuran dan bentuk tetapi mereka berbagi kesamaan suasana yang tenang dan dekorasi yang tenang dan sederhana tetapi juga chic.

Kamar-kamarnya terlihat agak keras tetapi tidak ketinggalan keanggunan modern yang menjadi fokus hotel lainnya. Lampu ponsel yang tergantung di rel di seluruh kamar adalah pengingat masa lalu sementara furnitur yang ramping membawa para tamu kembali ke masa kini.

Biara Tua Di Anjou Berubah Menjadi Hotel Bintang 4 yang Memesona